ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI DUKUH BAWANGAN RW 08 DESA
BUMIJAWA KECAMATAN BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL
Disusun
Untuk memenuhi tugas asuhan keperawatan komunitas
Dosen
pembimbing : Nurhakim Yudhi W, M.Kep., Ns
Disusun
Oleh Kelompok:
1.
Anggun Yunisa Jasmin D0015009
2.
Budi Patrianto Edi
Nuranwar D0015012
3.
Firdaus Maulidin D0015023
4.
Indra Nurrizki D0015028
5.
Khaerul Anwar D0015029
6.
Nur Shohih Bali Tsani D0015038
7.
Rian Febridiana D0015042
8.
Suci Emilia D0015050
9.
Sulfi Apriliana Karimah D0015051
10.
Susaningtyas Damar Sari D0015052
11.
Yogita Sari Desy D0015061
PRODI PROFESI NERS ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI
2015
HALAMAN
PENGESAHAN
Nama
mahasiswa / NIM :
1.
Anggun Yunisa Jasmin D0015009
2.
Budi Patrianto Edi
Nuranwar D0015012
3.
Firdaus Maulidin D0015023
4.
Indra Nurrizki D0015028
5.
Khaerul Anwar D0015029
6.
Nur Shohih Bali Tsani D0015038
7.
Rian Febridiana D0015042
8.
Suci Emilia D0015050
9.
Sulfi Apriliana Karimah D0015051
10.
Susaningtyas Damar Sari D0015052
11.
Yogita Sari Desy D0015061
Telah
mengikuti praktek profesi Ners stase Keperawatan Komunitas dari tanggal 28
Oktober 2015 Sampai tanggal 19 Desember 2015 di Dukuh Bawangan RW. 08 Desa Bumi
Jawa Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal
Bumijawa,
19 Desember 2015
Pembimbing Akademik
Stase Keperawatan
Komunitas
Nurhakim Yudhi W, M.Kep.,Ns
NIPY : 1985.10.04.11.063
|
Pembimbing Klinik
Stase Keperawatan
Komunitas
Nurhakim Yudhi W, M.Kep.,Ns
NIPY : 1985.10.04.11.063
|
Mengetahui,
Koordinator stase Keperawatan
komunitas
Prodi Ners STIKes Bhamada Slawi
Dwi Budi P,
M.Kep.,Sp.Kep,Kom
NIPY : 1974.05.10.97.008
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur atas kehadiran Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
dapat menyelesaikan laporan asuhan keperawatan komunitas ini tepat pada
waktunya. Laporan di susun untuk penyempurnaan pelaksanaan asuhan keperawatan
komunitas di dukuh Bawangan RW. 08 desa Bumijawa kecamatan Bumijawa Kabupaten
Tegal
Selama
penyusunan laporan ini, penyusun masih banyak mendapatkan bimbingan, pengarahan
dan bantuan dari berbagai pihak. oleh karena itu pada kesempatan ini,
perkenankan penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang terhormat
kepada :
1. Nurhakim Yudhi W, M.Kep., Ns selaku
pembimbing yang telah membimbing penyusun dengan tulus dan penuh kesabaran
selama penyusunan asuhan keperawatan komunitas dilakukan.
2.
Tri Agustina H., S.ST.,
M.Kes. selaku Ketua STIKes Bhamada.
3.
Firman Hidayat, M.Kep Ns., Sp.Kep.J
selaku Ketua Program Studi S1 Keperawatan STIKes Bhamada Slawi.
4. Seluruh
Staf Program Studi Profesi NERS Ilmu Keperawatan STIKes Bhamada Slawi dan
seluruh Dosen Program Studi Profesi NERS Ilmu Keperawatan yang telah memberikan
ilmunya dan membantu penyusun dalam menyelesaikan studi.
5. Pemerintahan
Desa Bumijawa yang telah memberikan ijin dan memperkenankan penyusun untuk
melakukan asuhan keperawatan komunitas di dukuh Bawangan desa Bumi Jawa kab.
Tegal
6. Puskesmas
kec. Bumijawa
7. Ketua
RW 08. Dan seluruh masyarakat Dukuh Bawangan RW 08. Desa Bumijawa Kecamatan
Bumijawa Kabupaten Tegal
8. Semua
pihak yang selalu membantu hingga laporan asuhan keperawatan komunitas ini
terselesaikan.
Penyusun
menyadari keterbatasan dalam penyusunan laporan asuhan keperawatan komunitas
ini, oleh karena itu saran dan kritik
yang bersifat membangun sangat peneliti harapkan demi perbaikan selanjutnya.
Penyusun berharap semoga laporan asuhan keperawatan komunitas ini dapat
bermanfaat dan menambah pengetahuan penyusun dan pembaca.
Slawi, Desember 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................ ii
KATA PENGANTAR.................................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR DAN DIAGRAM....................................................................... v
ABSTRAK...................................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Tujauan........................................................................................................... 3
C. Manfaat Laporan............................................................................................ 3
D. Sistematika Penuliasan................................................................................... 4
E. Ruang Lingkup............................................................................................... 4
F. Rencana Tindak Lanjut.................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Definisi Keperawatan Komunitas.................................................................. 5
B. Ciri-Ciri Keperawatan Komunitas................................................................ 28
C. Prinsip Keperawatan Komunitas.................................................................. xx
D. Falsafah Keperawatan Komuniatas........................................................
E. Asumsi dan Kepercayaan Terhadap
Perawatan Kesehatan....................
F. Tujuan Asuhan Keperawatan Komunitas...............................................
G. Fungsi Proses Keperawatan Komunitas..................................................
H. Sasaran Proses Keperawatan Komunitas................................................
I. Strategi Proses Keperawatan Komunitas................................................
J. Ruang Lingkup Proses Keperawatan
Komunitas...................................
K. Kegiatan Praktek Proses Keperawatan
Komunitas.................................
L. Tahap Asuhan Keperawatan Komunitas.................................................
M. Peran PerawatKomunitas........................................................................
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
A. Pengkajian.................................................................................................... 32
B. Analisa Data................................................................................................. 32
C. Intervensi................................................................................................ ..... 33
D. Implementasi................................................................................................ 34
E. Evaluasi........................................................................................................ 35
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian.................................................................................................... 32
B. Intervensi...................................................................................................... 32
C. Implementasi................................................................................................ 33
D. Evaluasi........................................................................................................ 34
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................... 32
B. Saran............................................................................................................. 32
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................... 44
LAMPIRAN............................................................................................................. 45
DAFTAR GAMBAR
DAN DIAGRAM
Gambar
1.1
Paradigma Kesehatan
ABSTRAK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah kebutuhan dasar
yang merupakan modal utama untuk hidup, karena setiap manusia berhak untuk
hidup dan memiliki kesehatan. Kenyataannya tidak semua orang memperoleh atau
memiliki derajat kesehatan yang optimal, karena berbagai masalah secara global
diantaranya adalah kesehatan lingkungan yang buruk, sosial ekonomi yang rendah
yang menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan gizi, pemeliharaan kesehatan
pendidikan dan kebutuhan lainnya. Oleh karena itu pelayanan kesehatan utama
merupakan salah satu pendekatan dan alat untuk mencapai kesehatan bagi semua,
sebagai tujuan pembangunan kesehatan dalam rangka mencapai derajad kesehatan yang
optimal. ( Depkes RI, 1992 ).
Dalam rangka mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal dan mampu mendorong dirinya sendiri dalam bidang
kesehatan (mandiri). Berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu
bentuk pelayanan kesehatan yaitu melalui
Puskesmas dan Rumah Sakit sebagai rujukannya. Hal ini merupakan Sistem
Pelayanan Kesehatan yang dikembangkan dalam Sistem Kesehatan Nasional dengan
melibatkan peran serta masyarakat.
Upaya untuk mengoptimalkan
kesehatan masyarakat yang memerlukan dukungan dan peran serta aktif masyarakat
antara lain adalah : Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas khususnya Kesehatan
Ibu dan Anak, Perbaikan Gizi, Keluarga Berencana, Pemberantasan Penyakit
Menular, Penyuluhan Kesehatan, Perawatan Kesehatan Masyarakat, Perawatan Usia
Lanjut, dan sebagainya.
Kegiatan pelayanan diberikan
dalam upaya peningkatan kesehatan ( promotif
), pencegahan penyakit ( preventif ),
penyembuhan ( kuratif ), serta
pemeliharaan kesehatan ( rehabilitative
), upaya yang diberikan ditekankan kepada upaya pelayanan kesehatan primer ( Primary Health Care/ PHC ) sesuai dengan
wewenang, tanggung jawab dan etika profesi keperawatan sehingga setiap orang
yang menerima pelayanan kesehatan dapat mencapai hidup sehat dan produktif.
Oleh karena itu layanan kesehatan
utama merupakan salah satu pendekatan dan alat untuk mencapai kesehatan bagi
semua, sebagai tujuan pembangunan kesehatan dalam mencapai derajat kesehatan
yang optimal yang telah dicanangkan oleh pemerintah pada pembukaan Rakernas
Departemen Kesehatan RI pada tahun 1999.
Di
wilayah Dukuh Bawangan RW 08. Desa Bumijawa Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal terdiri
dari 201 KK dan yang
terkaji sebanyak 120 KK, lebih
rinci hasilnya adalah sebagai berikut jumlah penduduk 962 jiwa (
laki-laki 511 jiwa dan
perempuan 451 jiwa ), kondisi lingkungan di RW. 08 merupakan
daerah pemukiman padat, perkampungan dengan kondisi jalan yang naik turun disekitar
terdapat tebing, saluran pembuangan yang cukup lancar, pembuangan sampah
yang sembarangan,
namun dapat memungkinkan terjadinya penyakit yang berbasis menular maupun
keturunan pada lingkungan seperti gatal-gatal,
demam berdarah, diare,
filariasis, TBC dan lain-lain.
Untuk
melaksanakan tugas tersebut
dibutuhkan seorang perawat yang kompeten dalam memberikan asuhan keperawatan
komunitas, untuk mendapatkan hasil yang optimal dibutuhkan pengalaman selain
pengetahuan. Salah satu cara memperoleh pengalaman adalah melalui Praktik
Keperawatan Komunitas Di wilayah Dukuh
Bawangan RW
08. Desa Bumijawa Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Membantu, memfasilitasi, memberikan
dan menerapkan asuhan keperawatan komunitas masyarakat untuk meningkatkan
derajat kesehatan yang optimal serta mampu mengenal dirinya sendiri tentang
masalah kesehatan di wilayah Dukuh
Bawangan Rw. 08 Desa Bumijawa Kec. Bumijawa Kab. Tegal.
2. Tujuan Instruksional Khusus
a. Melaksanakan
pengkajian dan masalah yang muncul dalam area komunitas di wilayah Dukuh
Bawangan Rw. 08 Desa Bumijawa Kec. Bumijawa Kab. Tegal. Meliputi:
1) Mengidentifikasi
data
2) Mengumpulkan
data temuan
3) Menganalisa
data yang diperoleh
b. Menentukan
masalah keperawatan yang terjadi di wilayah Dukuh Bawangan RW. 08 Desa Bumijawa
Kec. Bumijawa Kab. Tegal
c. Merencanakan
(intervensi) asuhan keperawatan
komunitas di wilayah Dukuh Bawangan RW. 08 Desa Bumijawa Kec. Bumijawa Kab.
Tegal
d. Melaksanakan
(implementasi) asuhan keperawatan komunitas di wilayah Dukuh
Bawangan RW. 08 Desa Bumijawa Kec. Bumijawa Kab. Tegal
e. Mengevaluasi
hasil tindakan kelompok 5 di wilayah Dukuh Bawangan RW. 08 Desa Bumijawa Kec.
Bumijawa Kab. Tegal
f. Melaporkan/menginformasikan
data secara tepat dan relevan untuk meningkatkan kualitas pemberian asuhan
keperawatan komunitas
C. Manfaat
Laporan
1. Masyarakat
Memberikan gambaran demografi,
jumlah populasi penduduk, kesehatan lingkungan perumahan, pendidikan,
keselamatan dan permasalahan kesehatan yang ada serta pelayanan sosial yang ada
/ kegiatan sosial kemasyarakatan di wilayah masyarakat Dukuh Bawangan RW. 08
Kec. Bumijawa Kab. Tegal
2. Puskesmas
Memberikan gambaran tentang status
kesehatan dan kegiatan-kegiatan kesehatan serta sosial kemasyarakatan yang ada
di wilayah masyarakat Dukuh Bawangan RW. 08 Kec. Bumijawa Kab. Tegal
3. Mahasiswa
Menambah pengetahuan dan pengalaman
secara langsung dalam memberikan asuhan keperawatan individu, keluarga,
kelompok dan komunitas khususnya di masyarakat Dukuh Bawangan RW. 08 Kec.
Bumijawa Kab. Tegal
D.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan
dalam penulisan Praktik Keperawatan Komunitas di wilayah masyarakat Dukuh
Bawangan RW. 08 Kec. Bumijawa Kab. Tegal sebagai berikut :
Bab I :
Bab II :
Bab III :
Bab IV :
Bab V :
|
Pendahuluan
terdiri dari latar belakang, tujuan praktik, manfaat laporan, ruang lingkup, tindak lanjut kegiatan dan
sistematika penulisan.
Tinjauan
teori yang terdiri dari tinjauan tentang pelayanan kesehatan utama, konsep
keperawatan komunitas, peran perawat komunitas, asuhan keperawatan komunitas,
teori perubahan komunitas.
Aplikasi
Asuhan Keperawatan Komunitas yang terdiri dari tahap persiapan, tahap
pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan komunitas, tahap perencanaan,
tahap implementasi serta tahap evaluasi.
Pembahasan
berisi tentang hal-hal yang perlu dibahas mulai dari tahap persiapan,
pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan, implementasi dan tahap evaluasi
dengan membandingkan dari teori yang ada.
Penutup
yang berisi tentang simpulan dan saran
|
E.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup Praktik Keperawatan
Komunitas ini berada di wilayah Dukuh Bawangan RW. 08, Desa Bumijawa Kec.
Bumijawa Kab. Tegal
F.
Tindak Lanjut Kegiatan
Setelah selesai program Praktik
Keperawatan Komunitas di masyarakat Dukuh Bawangan RW. 08 Kec. Bumijawa Kab.
Tegal diharapkan ada tindak lanjut dari kegiatan yang telah berjalan, pada
kesempatan ini kelompok merekomendasikan kepada seluruh kader RW. 08 kegiatan
posyandu, RT/RW dan Kelurahan yang telah
terbentuk dengan koordinasi dengan Puskesmas Bumijawa selaku Puskesmas yang
membina wilayah di Dukuh Bawangan RW. 08 Kec. Bumijawa Kab. Tegal
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Asuhan Keperawatan Komunitas
Pada lokakarya nasional 1983 telah
disepakati pengertian keperawatan sebagai berikut, keperawatan adalah pelayanan
professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio psiko sosio
spiritual yang komprehensif yang ditujukan kepada individu, kelompok dan
masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan
manusia.
Komunitas Menurut WHO (World Health Organization) tahun 1974
sebagai suatu kelompok social yang ditentukan oleh batas-batas wilayah,
niai-nilai keyakinan dan minat yang sama, serta ada rasa saling mengenal dan
interaksi antara anggota masyarakat yang satu dan yang lainnya
Keperawatan Komunitas menurut American Nurses Association (ANA) tahun
1973, keperawatan komunitas merupakan suatu sintesis dari praktik keperawatan
dan praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan serta
memelihara kesehatan penduduk.
Asuhan keperawatan komunitas adalah
Metode asuhan keperawatan yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontinu,
dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan dari klien,
keluarga serta kelompok atau masyarakat melalui langkah-langkah: pengkajian,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi keperawatan. (Ahyar : 2010)
Asuhan keperawatan komunitas pada
hakekatnya adalah proses keperawatan yang diterapkan pada klien komunitas, yang
langkah-langkahnya meliputi pengkajian, analisa data komnuitas, diagnosa
keperawatan komunitas, rencana asuhan keperawatan komunitas, implementasi
asuhan keperawatan komunitas dan evaluasi asuhan keperawatan komunitas
B. Ciri Keperawatan Komunitas
Ciri –Ciri Keperawatan Komunitas
adalah :
1. Perpaduan antara pelayanan
keperawatan dengan kesehatan komunitas
2. Adanya kesinambungan pelayanan
kesehatan (continuity of care)
3. Fokus pelayanan pada upaya promotif
dan preventif.
4. Terjadi proses alih peran dari perawat
kesehatan komunitas kepada klien (individu, keluarga, kelompok, masyarakat)
sehingga terjadi kemandirian.
5. Ada kemitraan perawat kesehatan
komunitas dengan masyarakat dalam upaya kemandirian klien.
6. Memerlukan kerja sama dengan tenaga
kesehatan lain dan masyarakat.
C. Prinsip Keperawatan Komunitas
Beberapa prinsip dalam melaksanakan
keperawatan komunitas antara lain sebagai
berikut :
1. Kemanfaatan
Intevensi atau pelaksanaan asuhan keperawatan yang dilakukan
harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas, artinya ada
keseimbangan antara manfaat dan kerugian.
2. Otonomi
Dalam keperawatan komuitas, masyarakat diberikan kebebasan
untuk melakukan atau memilih alternatif terbaik yang disediakan.
3. Keadilan
Hal
ini menegaskan bahwa upaya atau tindakan yang dilakukan sesuai dengan kemampuan
atau kapasitas komuintas
D. Falsafah Keperawatan Komunitas
Falsafah kepearwatan merupakan
pandangan mendasar tentang hakikat manusia dan esensi keperawatan yang menjadi
kerangka dasar dalam praktik keperawatan. Keperawatan komunitas merupakan
pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan; baik
biologis, psikologis, social, kultural dan spiritual terhadap kesehatan
komunitas. Selain itu, hal ini juga memberikan prioritas pada strategi
pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi
keperawatan komunitas mengacu kepada paradigma keperawatan yang terdiri dari 4
hal penting, yaitu: manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan sehingga
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Pelayanan keperawatan kesehatan
masyarakat adalah pekerjaan yang luhur dan manusiawi yang ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
2. Perawatan kesehatan masyarakat
adalah suatu upaya berdasarkan kemanusiaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan bagi terwujudnya manusia yang sehat khususnya dan masyarakat yang
sehat pada umumnya.
3. Pelayanan perawatan kesehatan
masyarakat harus terjangkau dan dapat diterima oleh semua orang dan merupakan
bagian integral dari upaya kesehatan
4. Upaya preventif dan promotif
merupakan upaya pokok tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
5. Pelayanan keperawatan kesehatan
masyarakat yang diberikan berlangsung secara berkesinambungan.
6. Perawatan kesehatan masyarakat
sebagai provider dan klien sebagai consumer pelayanan keperawatan dan
kesehatan, menjamin suatu hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi
perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan ke arah peningkatan
status kesehatan masyarakat.
7. Pengembangan tenaga keperawatan
kesehatan masyarakat direncanakan secara berkesinambungan dan terus-menerus.
8. Individu dalam suatu masyarakat ikut
bertanggung jawab atas kesehatannya, ia harus ikut dalam upaya mendorong,
mendidik dan berpartisipasi aktif dalam pelayanan kesehatan mereka sendiri
Gambar
1.1 Paradigma Kesehatan
Berdasarkan gambar di atas, dapat
dijabarkan masing-masing unsur sebagai
berikut :
a) Manusia.
Komunitas sebagai klien berarti B
sekumpulan individu / klien yang berada pada lokasi atau B batas geografi
tertentu yang memiliki niliai-nilai, keyakinan dan minat yang relatif sama
serta adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai Tujuan.Komunitas merupakan
sumber dan lingkungan bagi keluarga, komunitas. Komunitas sebagai klien yang
dimaksud termasuk kelompok resiko tinggi antara lain: daerah terpencil, daerah
rawan, daerah kumuh
b) Kesehatan.
Sehat adalah suatu kondisi
terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dasar klien / komunitas. Sehat
merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan mengatasi
stressor.
c) Lingkungan.
Semua factor internal dan eksternal
atau pengaruh disekitar klien yang bersifat biologis, psikologis, social, cultural
dan spiritual.
d) Keperawatan.
Intervensi / tindakan yang bertujuan
untuk menekan stressor, melalui pencegahan primer, sekunder dan tersier.
E. Asumsi
Dan Kepercayaan Terhadapa Keperawatan Komunitas Menurut (A.N.A) American Nursing Association
1. Asumsi
a. Sistem pemeliharaan yang kompleks.
b. Komponen sistem pemeliharaan
kesehatan primer, sekunder dan tersier.
c. Perawatan subsistem pemeliharaan
kesehatan dan produk pendidikan dasar praktek penelitian.
d. Pemeliharaan kesehatan primer lebih
menonjol dari sekunder dan tersier.
e. Perawatan kesehatan menyangkut
setting pemeliharaan kesehatan primer.
2. Kepercayaan
a. Pemeliharaan kesehatan harus memadai
dan diterima semua orang.
b. Orang yang menerima asuhan harus
dilibatkan.
c. Perawat sebagai pemberi dan klien
sebagai konsumen pelayanan kesehatan.
d. Lingkungan berdampak terhadap
kesehatan populasi dan individu.
e. Pencegahan penyakit bagian esensial
dari peningkatan kesehatan.
f. Kesehatan sebagai proses menyangkut
kehidupan dalam jangka waktu yang lama.
g. Klien hanya anggota tetap dari tim
pemeliharaan kesehatan.
h. Individu dalam sistem kesehatan
masyarakat bertanggung jawab secara mandiri dan aktif berpartisipasi dalam
pemeliharaan kesehatan
F. Tujuan Keperawatan Komunitas dan
Tujuan Asuhan Keperawatan Komunitas
1. Tujuan Keperawatan Komunitas
Tujuan keperawatan komunitas adalah
untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya
sebagai berikut :
a. Pelayanan keperawatan secara
langsung (direct care) terhadap individu, keluarga, dan kelompik dalam konteks
komunitas.
b. Perhatian langsung terhadap
kesehatan seluruh masyarakat (health general community) dengan mempertimbangkan
permasalahan atau isu kesehatan masyarakat yang dapat memengaruhi keluarga,
individu, dan kelompok.
Selanjutnya, secara spesifik
diharapkan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat mempunyai kemampuan
untuk :
1) Mengidentifikasi masalah kesehatan
dan keperawatan yang dihadapi.
2) Menetapkan masalah
kesehatan/keperawatan dan prioritas masalah.
3) Merumuskan berbagai alternatif
pemecahan masalah kesehatan/ keperawatan.
4) Menanggulangi masalah
kesehatan/keperawatan yang mereka hadapi.
5) Penilaian hasil kegiatan dalam
memecahkan masalah kesehatan/ keperawatan.
6) Mendorong dan meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan/keperawatan
7) Meningkatkan kemampuan dalam
memelihara kesehatan secara mandiri (self
care).
8) Menanamkan perilaku sehat melalui
upaya pendidikan kesehatan.
9) Menunjang fungsi puskesmas dalam
menurunkan angka kematian bayi, ibu dan balita serta diterimanya norma keluarga
kecil bahagia dan sejahtera.
10) Tertanganinya kelompok-kelompok
resiko tinggi yang rawan terhadap masalah kesehatan.
2. Tujuan Asuhan Keperawatan Komunitas
a. Agar diperoleh asuhan keperawatan
komunitas yang bermutu, efektif dan efisien sesuai dengan permasalahan yang
terjadi pada masyarakat.
b. Agar pelaksanaan asuhan keperawatan
komunitas dapat dilakukan secara sistematis, dinamis, berkelanjutan dan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat.
Sedangkan tujuan dari asuhan
keperawatan adalah :
1) Memberi bantuan yang paripurna dan
efektif kepada semua orang yang memerlukan pelayanan kesehatan sesuai dengan
Sistem Kesehatan Nasional.
2) Menjamin semua bantuan diarahkan
untuk memenuhi kebutuhan klien.
3) Melibatkan klien dalam perencanaan
dan pelaksanaan asuhan keperawatan.
4) Memelihara hubungan kerja yang efektif
dengan semua anggota tim kesehatan.
5) Meningkatkan status kesehatan
masyarakat. Perawat kesehatan komunitas harus memiliki ketrampilan dasar
tentang epidemiologi penelitian, pengajaran, organisasi masyarakat dan hubungan
interpersonal yang baik.
G. Fungsi Proses Keperawatan Komunitas.
1. Memberikan pedoman yangsistematis
dan ilmiah bagi tenaga kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan
masalah klien melalui asuhan keperawatan.
2. Agar masyarakat mendapatkan
pelayanan kesehatan yang optimal sesuai dengan kebutuhannya.
3. Memberikan asuhan keperawatan
melalui pendekatan pemecahan masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta
melibatkan peran serta masyarakat.
4. Agar masyarakat bebas mengemukakan
pendapat berkaitan dengan permasalahan atau kebutuhannya, Sehingga mendapat
pelayanan yang cepat agarmemepercepat proses penyembuhan
H. Sasaran
Sasaran perawatan kesehatan
komunitas adalah individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik yang sehat
maupun yang sakit yang mempunyai masalah kesehatan/perawatan.
1. Individu
Individu adalah bagian dati anggota
keluarga. Apabila individu tersebut mempunyai masalah kesehatan/keperawatan
karena ketidakmampuan merawat diri sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan
dapat mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental maupun
sosial
2. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil
dari masyarakat, terdiri atas kepala keluarga, anggota keluarga lainnya yang
berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga karena pertalian darah dan
ikatan perkawinan atau adopsi, satu dengan lainnya saling tergantung dan
berinteraksi. Bila salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah
kesehatan/keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya
dan keluarga-keluarga yang aada di sekitarnya
3. Kelompok Khusus
Kelompok hkusus adalah kumpulan
individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan
yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk
diantaranya adalah:
Kelompok khusus dengan kebutuhan
khusus sebagai akibat perkembangan dan pertumbuhannya, seperti :
a. Ibu hamil
b. Bayi baru lahir
c. Balita
d. Anak usia sekolah
e. Usia lanjut
f. Kelompok dengan kesehatan khusus
yang memerlukan pengawasan dan bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya
adalah:
1) Penderita penyakit menular, seperti
TBC, lepra, AIDS, penyakit kelamin lainnya.
2) Penderita dengan penyakit tak
menular, seperti: penyakit diabetes mellitus, jantung koroner, cacat fisik,
gangguan mental dan lain sebagainya
g. Kelompok yang mempunyai resiko
terserang penyakit, diantaranya:
1) Wanita tuna susila
2) Kelompok penyalahgunaan obat dan
narkoba
3) Kelompok-kelompok pekerja tertentu,
dan lain-lain.
h. Lembaga sosial, perawatan dan
rehabilitasi, diantaranya adalah:
1) Panti wredha
2) Panti asuhan
3) Pusat-pusat rehabilitasi (cacat
fisik, mental dan sosial)
4) balita
4. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia
yang hidup dan bekerjasama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri
mereka dan menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan
batas-batas yang telah ditetapkan dengan jelas. Masyarakat merupakan kelompok
individu yang saling berinteraksi, saling tergantung dan bekerjasama untuk
mencapai tujuan. Dalan berinteraksi sesama anggota masyarakat akan muncul
banyak permasalahan, baik permasalahan sosial, kebudayaan, perekonomian,
politik maupun kesehatan khususnya
I. Strategi Keperawatan Komunitas
Strategi intervensi keperawatan
komunitas meliputi :
1. Proses kelompok.
2. Pendidikan kesehatan.
3. Kerja sama (partnership)
J. Ruang Lingkup Perawatan Komunitas
Ruang lingkup praktik keperawatan
komunitas meliputi: upaya-upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif),
pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan mengembalikan serta
memfungsikan kembali baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ke
lingkungan sosial dan masyarakatnya (resosialisasi).
Dalam memberikan asuhan keperawatan
komunitas, kegiatan yang ditekankan adalah upaya preventif dan promotif dengan
tidak mengabaikan upaya kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif
1. Upaya Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk
meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan
memberikan:
a. Penyuluhan kesehatan masyarakat
b. Peningkatan gizi
c. Pemeliharaan kesehatan perseorangan
d. Pemeliharaan kesehatan lingkungan
e. Olahraga secara teratur
f. Rekreasi
g. Pendidikan seks
2. Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk
mencegah terjadinya penyakit dan gangguan terhadap kesehatan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat melalui kegiatan:
a. Imunisasi massal terhadap bayi,
balita serta ibu hamil
b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala
melalui posyandu, puskesmas maupun kunjungan rumah
c. Pemberian vitamin A dan yodium
melalui posyandu, puskesmas ataupun di rumah.
d. Pemeriksaan dan pemeliharaan
kehamilan, nifas dan menyusui
3. Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk
merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga, kelompok dan masyarakat yang
menderita penyakit atau masalah kesehatan, melalui kegiatan:
a. Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
b. Perawatan orang sakit sebagai tindak
lanjut perawatan dari puskesmas dan rumah sakit
c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi
patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas
d. Perawatan payudara
e. Perawatan tali pusat bayi baru lahi
4. Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitatif merupakan upaya
pemulihan kesehatan bagi penderita- penderita yang dirawat di rumah, maupun
terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama, misalnya
kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya., dilakukan melalui kegiatan
a. Latihan fisik, baik yang mengalami
gangguan fisik seperti penderita kusta, patah tulang maupun kelainan bawaan
b. Latihan-latihan fisik tertentu bagi
penderita-penderita penyakit tertentu, misalnya TBC, latihan nafas dan batuk,
penderita stroke: fisioterapi manual yang mungkin dilakukan oleh perawat
5. Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif adalah upaya
mengembalikan individu, keluarga dan kelompok khusus ke dalam pergaulan
masyarakat, diantaranya adalah kelompok-kelompok yang diasingkan oleh
masyarakat karena menderita suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS, atau
kelompok-kelompok masyarakat khusus seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna
wisma dan lain-lain. Di samping itu, upaya resosialisasi meyakinkan masyarakat
untuk dapat menerima kembali kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut
dan menjelaskan secara benar masalah kesehatan yang mereka derita. Hal ini
tentunya membutuhkan penjelasan dengan pengertian atau batasan- batasan yang
jelas dan dapat dimengerti.
K. Kegiatan Praktek Keperawatan
Komunitas
Kegiatan praktek keperawatan
komunitas yang dilakukan perawat mempunyai lahan yang luas dan tetap
menyesuaikan dengan tingkat pelayanan kesehatan, wilayah kerja perawat tetapi
secara umum kegiatan praktek keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan:
a. Pembekalan dari departemen komunitas
dan dinas kesehatan tentang program praktek.
b. Penjajakan ke daerah, meliputi
wilayah, sistem dalam komunitas, masalah dan kesehatan utama.
c. Penyusunan instrumen data.
d. Uji coba instrumen pengumpulan data.
e. Pertemuan awal dengan komunitas dan
keluarga untuk perkenalan, penjelasan program praktek dan mengadakan kontrak
dengan komunitas.
f. Melaksanakan pendataan dengan
melibatkan tokoh-tokoh dan kader kesehatan setempat.
g. Melakukan tabulasi data, menganalisa
data dengan pendekatan demografi, epidemiologi dan statistik serta membuat
visualisasi/penyajian data.
h. Mengidentifikasi pra musyawarah
komunitas: menyusun kepanitiaan, menyiapkan dan melatih masyarakat yang akan
terlibat dalam musyawarah dan menyebarkan undangan.
i.
Melaksanakan musyawarah komunitas tingkat RW:
1) Penyajian data hasil pengkajian
kesehatan masyarakat
2) Diskusi kelompok untuk menetapkan
hasil masalah, prioritas masalah, garis besar rencana kegiatan
3) Membentuk kelompok kerja kesehatan
sesuai dengan masalah yang telah ditetapkan.
4) Tanggapan-tanggapan dari tokoh-tokoh
masyarakat dan petugas kesehatan dari instansi terkait
2. Tahap Pelaksanaan:
a. Menyusun kembali rencana kerja hasil
musyawarah bersama dengan kelompok kerja kesehatan.
b. Melaksanakan kegiatan di komunitas
bersama-sama dengan kelompok kerja kesehatan:
1) Pelatihan kader kesehatan
2) Penyuluhan kesehatan
3) Simulasi/demonstrasi
4) Pembuatan model/percontohan
5) Kunjungan rumah (home health care)
6) Kerja bakti, daan lain-lain.
c. Berkoordinasi dengan puskesmas dan
instansi terkait dalam pelaksanaan kegiatan
3. Tahap Evaluasi:
a. Mengevaluasi setiap kegiatan yang
dilakukan di komunitas dalam hal kesesuaian, kefektifan dan keberhasilan
kegiatan serta aktivitas dari komunitas.
b. Mengevaluasi seluruh kegiatan di
komunitas dalam hal pencapaian tujuan, keberhasilan pemecahan masalah dan
kemampuan komunitas dalam pemecahan masalah
L. Tahap Asuhan Keperawatan Komunitas
Mengunakan pendekatan proses
keperawatan, dengan langkah-langkah :
1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan
3. Perencanaan
4. Pelaksanaan
5. Evaluasi.
M. Peran Perawat Komunitas
Peran perawat komunitas terdiri dari
:
1. Peran pada individu atau keluarga
Peran perawat komunitas pada
individu atau keluarga adalah sebagai berikut:
a. Peran sebagai pelaksana kesehatan
Peran ini meliputi seluruh
kegiatan/upaya pelayanan kesehatan masyarakat dan puskesmas dalam mencapai
tujuan kesehatan melalui kerja sama dengan tim kesehatan lain, sehingga
tercipta keterpaduan dalam sistem pelayanan kesehatan. Dalam melaksanakan peran
tersebut, perawat menggunakan pendekatan pemecahan masalah klien melalui proses
keperawatan. Perawat bertindak selaku :
1) Pemberi rasa nyaman
2) Pelindung dan pembela ( protector and advocad )
3) Komunikator
4) Mediator
5) Rehabilitator.
b. Peran sebagai pendidik
Fokus Pengajaran :
1) Penanaman perilaku sehat
2) Peningkatan nutrisi dan pengaturan
diet
3) Olahraga
4) Pengelolaan dan manajemen stress
5) Pendidikan tentang proses penyakit
dan pentingnya pengobatan berkelanjutan
6) Pendidikan tentang pengguanaan obat
7) Pendidikan tentang perawatan mandiri.
c. Peran sebagai administrator.
Perawat kesehatan masyarakat
diharapkan dapat mengelola berbagai kegiatan pelayanan kesehatan puskesmas dan
masyarakat sesuai dengan beban tugas dan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya.
d. Peran sebagai konselor.
Perawat komunitas dapat dijadikan
sebagai tempat bertanya oleh individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk
memecahkan berbagai permasalahan dalam bidang kesehatan dan keperawatan yang
dihadapi.
e. Peran sebagai Peneliti.
Peran sebagai peneliti, yaitu melakukan
identifikasi terhadap fenomena yang terjadi di masyarakat dan dapt berpengaruh
pada penurunan kesehatan, bahkan mengancam kesehatan.
2. Peran Manajerial
a. Pengambil keputusan
b. Pemikul tanggung jawab
c. Mengerahkan sumber daya untuk
mencapai tujuan
d. Pemikir konseptual
e. Bekerja sama dengan dan melalui
orang lain
f. Mediator, politikus, dan diploma
3. Peran konsultan
Konsultasi merupakan suatu interaksi
interpersonal untuk membuat perubahan perilaku yang konstruksi. Tujuannya
adalah untuk merangsang klien agar lebih bertanggung jawab, merasa lebih aman,
dan membimbing perilaku konstruktif.
4. Peran Advokator.
Kaitan dengan legal aspek, bukan
pemberi layanan hukum. Misalnya kerusakan lingkungan, apa dampak terhadap
kesehatan, penyelesaian apa yang perlu dilakukan oleh masyarakat.
5. Perawat kesehatan masyarakat
sekolah.
Kegiatan yang dilakukan adalah screening, penemuan kasus, surveillance status imunisasi,
pengelolaan keluhan ringan, dan pemberian obat-obatan.
6. Peran perawat bidang kesehatan kerja
Peran perawat kesehatan masyarakat
di tempat kerja dapat berupa pelayanan langsung dan pengelolaan layanan
kesehatan. Hal-hal yang peril diperhatikan oleh perawat antara lain :
a. Karakteristik demogradi dan geografi
b. Karakteristik Pekerjaan
c. Interaksi antara pekerjaan dan
layanan pekerjaan
d. Elemen epidemiologi dari kesehatan
kerja, yang meliputi :
1) Agent: biologi, kimia, fisik dan
psikologis
2) Lingkungan
3) Interaksi antar host-agent-enviroment
7. Perawatan Kesehatan di rumah
Perawatan kesehatan di rumah adalah
bagian dari rangkaian perawatan kesehatan umum yang disediakan bagi individu
dan keluarga untuk meningkatkan, memelihara, dan memulihkan kesehatan guna
memaksimalkan kesehatan dan meminimalkan penyakit.
Tujuan akhir perawat komunitas
adalah kemandirian keluarga yang terkait dengan lima tugas kesehatan, yaitu:
mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan tindakan kesehatan, merawat
anggota keluarga, menciptakan lingkungan yang dapat mendukung upaya peningkatan
kesehatan keluarga serta memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia,
sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pemecahan masalah keperawatan yaitu
melalui proses keperawatan
BAB
III
ASKEP
KOMUNITAS
A. Pengkajian
B.
ANALISA
DATA
DATA
|
MASALAH
|
Ds:
Dari hasil wawancara
- Ketua RW mengatakan sebanyak 80 %
warganya kurang begitu memperhatikan perilaku hidup bersih dan sehat.
- Warga mengatakan di Dukuh Bawangan
tidak mempunyai tempat pembuangan sampah.
- Warga mengatakan cara penyajian makanan
tertutup tapi kadang terbuka
- Warga mengatakan tidak mengetahui jika
tidak menuras bak mandi akan mengakibatkan timbulnya jentik-jentik nyamuk.
- Warga mengatakan tempat pembuangan
limbah hanya dialirkan melalui selokan tanpa ada septic tank.
DO:
- Dari 201 KK sebanyak 90 % rumah padat,
lembab, dan pembuangan sampah masih didekat pekarangan.
- Ventilasi rumah kurang memadai dan
pencahayaan kurang
- Sebanyak 85 % warga yang merokok
didalam rumah.
- Sebanyak 65 % warga masih kurang
kesadarannya dalam menguras bak mandi seminggu sekali.
- Terdapat sumber polusi yaitu berupa air
selokan sehingga memungkinkan terjadinya penyakit yang berbasis pada
lingkungan seperti demam berdarah, ISPA, diare, dll.
- Sebanyak 50 % ibu menyusui tidak
memeberikan ASI eksklusif selama 6 bulan dengan alasan bekerja.
- Sebanyak 95 % warganya tidak pernah
melakukan olahraga dengan alasan bekerja saja sudah dianggap berolahraga.
- Sebanyak 85 % warga sudah mempunyai WC
dirumah masing-masing.
|
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
berhubungan dengan ketidakmampuan untuk membuat penilaian yang tepat tentang
kesehatan (PHBS)
|
Ds:
Dari hasil wawancara
- Warga mengatakan sebagian besar atau 83
% bekerja sebagai petani atau buruh dengan penghasilan dibawah UMR (< Rp.
980.000).
- Warga mengatakan sekitar 35 % ibu
melahirkan dirumah karena tidak adanya tenaga kesehatan di dukuh bawangan dan
akses menuju pelayanan kesehatan terdekat cukup jauh.
- Warga mengatakan sebagian besar tidak
memiliki jaminan kesehatan seperti BPJS dan lainnya.
- Sebanyak 97 % laki-laki dewasa merokok.
DO:
- Dari 201 KK sebanyak 83 % warga bekerja
sebagai petani dan buruh.
- Sebanyak 97 % laki-laki dewasa merokok.
- Sebanyak 50 % ibu menyusui tidak
memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan penuh tetapi diberikan makanan
pendamping ASI.
|
Perilaku kesehatan berisiko berhubungan dengan
status sosioekonomi rendah
|
Ds:
Dari hasil wawancara
- Ketua RW mengatakan 78 % warga
berpendidikan SD
- Warga mengatakan kurang mengetahui
tentang penyakit yang sering muncul di Dukuh Bawangan.
- Warga mengatakan
DO:
- Di RW 8 Dukuh Bawangan tidak terdapat
sarana pendidikan seperti SD, SMP, dan SMA
- Sebanyak 83 % warga kurang pengetahuan
tentang penyakit
|
Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri
berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit
|
4.
PRIORITAS
MASALAH
NO
|
MASALAH KESEHATAN
|
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
F
|
G
|
H
|
I
|
J
|
K
|
TOTAL
|
PRIORITAS
|
1
|
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
berhubungan dengan ketidakmampuan untuk membuat penilaian yang tepat tentang
kesehatan (PHBS).
|
5
|
4
|
3
|
3
|
2
|
4
|
3
|
3
|
2
|
1
|
2
|
32
|
1
|
2
|
Perilaku kesehatan berisiko berhubungan dengan
status sosioekonomi rendah.
|
4
|
3
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3
|
2
|
3
|
1
|
2
|
26
|
3
|
3.
|
Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri
berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit.
|
4
|
4
|
2
|
3
|
2
|
3
|
3
|
3
|
2
|
1
|
2
|
28
|
2
|
Keterangan :
A.
= Resiko
Terjadi
B.
= Resiko
Parah
C.
= Potensial
Untuk Pendidikan Kesehatan
D.
= Minat
Masyarakat
E.
= Mungkin Di
Atasi
F.
= Sesuai
Program Pemerintah
G.
= Waktu
H.
= Waktu
I.
= Dana
J.
= Fasilitas
Kesehatan
K.
= Sumber Dana
|
Pembobotan
:
1. Sangat rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat tinggi
|
C. Rencana Kerja (POA)
No
|
Masalah
|
Tujuan
|
Rencana
Kegiatan
|
Sasaran
|
Waktu
|
Tempat
|
Dana
|
Pj
|
1
|
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
berhubungan dengan ketidakmampuan untuk membuat penilaian yang tepat tentang
kesehatan (PHBS)
|
Setelah dilakukan rencana kegiatan,
warga mampu mengetahui dan memahami tentang kesehatan (PHBS)
|
1. Penyuluhan atau pendidikan kesehatan
tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
2. Penyuluhan atau pendidikan
kesehatan dan pendemonstrasian tentang
cuci tangan pakai sabun 7 langkah
3. Pendemonstrasian tentang cara sikat
gigi yang benar
|
1. Ibu – ibu pengajian
(jamiahan)
2. Anak-anak usia sekolah di Dukuh
Bawangan
3. Anak-anak usia sekolah di Dukuh
Bawangan
|
1. Jumat, 20 November 2015
16.00 WIB
2. Senin, 23 November 2015 15.00 WIB
3.Senin, 23 November 2015 15.30 WIB
|
1.Dirumah warga
2.TPA di Dukuh Bawangan
3. TPA di Dukuh Bawangan
|
1.Mahasiswa
2.Mahasiswa
3.Mahasiswa
|
1. Nur Shohih bali tsani (mahasiswa)
2. Ulfah (ketua)
1. Susaningtyas SD (mahasiswa)
2. Nurkholis (ust.TPA)
1. Sulfi Apriliana Karimah
|
2.
|
Ketidakefektifan manajemen kesehatan
diri berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit
|
Setelah dilakukan rencana kegiatan
warga mampu
|
1.Penyuluhan atau pendidikan kesehatan tentang jenis-jenis penyakit
menular dan keturunan
2. pelaksanaan kerja bakti (jumat bersih)
3. sosialisasi dan demonstrasi septic tank sehat
|
1.Ibu-ibu pengajian Dukuh Bawangan
2.Seluruh warga Dukuh Bawangan
3.seluruh warga Dukuh Bawangan
|
Kamis, 19 November 2015
14.00 WIB
2.Jumat, 5 Desember 2015
07.00 WIB
3.Selasa, 8 desember 2015
19.00 WIB
|
1. Dirumah warga
2..Di lingkungan RW 08
3.Posko 5
|
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
|
1. Suc.i Emilia (mahasiswa)
2. Maesah (ketua pengajian)
1. Rian Febri (mahasiswa)
2. Sutar (ketua RW 08)
1. Firdaus Maulidin (mahasiswa)
2. Nur Agus (ketua RT)
|
3
|
Perilaku kesehatan berisiko berhubungan
dengan status sosioekonomi rendah
|
Setelah dilakukan rencana kegiatan,
warga mampu mengetahui tentang manfaat pemberian ASI eksklusif dan dampak
bahaya merokok
|
1. Penyuluhan atau pendidikan kesehatan tentang manfaat
pemberian ASI eksklusif.
2. Penyuluhan atau pendidikan kesehatan
tentang nutrisi atau gizi pada ibu hamil
3. Memberikan demosntrasi tentang senam
pada ibu hamil
4. Penyuluhan kesehatan dampak bahaya
merokok
|
1. Ibu menyusui
2. Ibu hamil
3. Ibu hamil
4. Bapak-bapak pengajian
|
1.Senin, 1 desember 2015
09.00 WIB
2. Selasa, 1 desember 2015
09.00 WIB
3.Kamis , 3Desember 2015
09.00 WIB
4.Kamis, 19 November 2015
20.00 WIB
|
1. Dirumah kader posyandu
2. Dirumah kader posyandu
3. Posko 5
4. Rumah warga
(bagian malam pengajian)
|
Mahasiswa
Mahasiswa
|
1. Indra Nurriski (mahasiswa)
2. Suswati (kader)
1. Anggun Yunisa J (mahasiswa)
2. Istiqomah (kader)
1. Yogita Sari Desy (mahasiswa)
2. Yanti (kader)
1. Khaerul Anwar (mahasiswa)
2. Nur Kholis (ketua pengajian)
|
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Tahap pertama dalam asuhan keperawatan komunitas adalah
pengkajian yang terdiri dari pengumpulan data, pengelolaan data dan analisa
data. Sebelum melakukan pengkajian mahasiswa melakukan kepada masyarakat, tokoh
masyarakat, kader, ketua RT, ketua RW dan orang-orang yang berpengaruh di
wilayah dukuh Bawangan RW 08 desa Bumijawa kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal.
Dengan terbinanya hubungan saling percaya antara mahasiswa dengan masyarakat
dengan mencapi derajat kesehatan yang optimal, maka dilakukan pendataan
kesehatan masyarakat.
Proses pengumpulan data dilakukan melalui observasi,
wawancara dan pengumpulan data. Data yang di kumpulkan melalui data demografi
(usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, perumahan, pelayanan kesehatan,
ekonomi dan derajat kesehatan spesifik). Hal ini disesuaikan dengan konsep
keperawatan komunitas menurut kesehatan Neuman dan Anderson (1985). Wawancara
dilakukan pada masyarakat semua, kader kesehatan dan tokoh masyarakat setempat.
Pengkajian dilakukan selama tanggal 29
Oktober – 4 November 2015. Berikut ini
akan dijelaskan beberapa hal yang mempengaruhi dalam pengkajian:
1. Kekuatan
Pelaksanaan pengkajian di wilayah dukuh
Bawangan RW 08 desa Bumijawa kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal oleh mahasiswa
mendapatkan dukungan dari dinas kesehatan setempat, yaitu kepala puskesmas,
kelurahan, ketua RT, ketua RW, dan tokoh masyarakat dalam kelancaran
pelaksanaan asuhan keperawatann komunitas, kesediaan masyarakat dalam pendataan
dapat memudahkan mahasiswa untuk mengumpulkan data.
2. Kelemahan
Diwilayah dukuh Bawangan RW 08 desa
Bumijawa kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal masih banyak warga yang belum dapat
bekerja sama, terutama kerja samanya dalam hal memberikan data serta tidak
sesuainya data kependudukan yang ada dengan kondisi yang di kaji saat ini.
3. Kesempatan
Terbinanya hubungan kerja sama yang
baik antara mahasiswa dengan warga dukuh Bawangan RW 08 desa Bumijawa
kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal sebagai lahan praktek kelompok mahasiswa,
sehingga memacu masyarakat dalam mengenal kesehatan di wilayah tersebut.
4. Ancaman
Meningkatnya arus pertumbuhan
penduduk, maka perlu strategi dan metode yang tepat yang dilakukan tenaga dalam
pengumpulan data demografi dan status kesehatan di wilayah dukuh Bawangan RW 08
desa Bumijawa kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal.
B. Perencanaan
Setelah dilakukan pengumpulan data
selama 7 hari, data diolah dan dianalisa, kelompok merumuskan masalah melalui
MMD II, hasil pengumpulan data dipresentasikan oleh mahasiswa pada ketua RT,
RW, tokoh masyarakat, tokoh agama, kader dan masyarakat. Kemudian bersama-sama
menentukan prioritas masalah, maka disusun rencana kegiatan untuk menyelesaikan
masalah yang muncul.
Bentuk kegiatan yang direncanakan
mencakup pendidikan kesehatan, penyebaran leflet pada tahap perencanaan ini
kelompok menentukan pada 3 aspek penting yaitu: pencegahan primer, sekunder dan
tersier. Model keperawatan yang dilakukan adalah perencanaan social, aksi
social dan pengembangan masyarakat, sehingga dengan menggunakan pendekatan
tersebut dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dukuh Bawangan RW 08 desa
Bumijawa kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal dalam prilaku hidup sehat.
Berikut ini di uraikan beberapa hal
yang mempengaruhi dalam perencanaan tersebut yaitu:
1. Kekuatan
Dalam penyususuna perencaan berupa
adanya dukungan dan peran serta aktifdari masyarakat dan tingginya kesadaran
tentang kesehatan dari ketua Rt, Rw, Tokoh masyarakat dan Kader
2. Kelemahan
Kelemahann dalamperencanaan tindakan
meliputi adanya perbedaan persepsi yang di sebabkan oleh tingkat pendidikan
yang bervariasi sehingga mempengaruhi dalam penenuan prioritas masalah
kesehatan yang ada di wilayah dukuh Bawangan RW 08 desa Bumijawa kecamatan
Bumijawa kabupaten Tegal. Disamping itu adanya keterbatasan waktu dari
masig-masig warga mempengaruhi dalam penentuan jadwal pelaksanaan kegiatan
3. Kesempatan
Dalam perencanaan kegiatan, adanya
izin dari pihak puskesmas kecamatan Bumijawa bagi mahasiswa dalam melaksanakan
asuhan keperawatan di kecamatan Bumijawa dengan adanya dukungan dari masyarakat
setempat, untuk membantu perencanaan dan menyusun masalah kesehatan yang di
temukan.
4. Ancaman
Beberapa metode yang ditemukan perlu
diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap perencanaan kegiatan
tersebut. Faktor tersebut antara lain: sumber daya, waktu, dana, dan fasilitas
kesehatan.
C. Pelaksanaan
Pelaksaan kegiatan keperawatan
komunitas di dukuh Bawangan RW 08 desa Bumijawa kecamatan Bumijawa kabupaten
Tegal, fokus pada tingkat pencegahan primer, sekunder dan tertier. Adapun
kegiatan yang di lakukan di antaranya adalah penyuluhan kesehatan yang terkait
dengan masalah kesehatan yang ditemukan yaitu penyuluhan tentang PHBS dan
Jenis-jenis penyakit menular dan keturunan, serta kerja bakti yang dilakukan
bersama masyarakat setempat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pelaksanaan kegiatan yaitu kesehatan dalam mengatasi :
1. Kekuatan
Kekuatan dalam melaksanakan tindakan
keperawatan untuk mengatasi masalah kesehatan di dukuh Bawangan RW 08 desa
Bumijawa kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal adalah adanya dukungan dari bu
kader, ketua Rt/Rw, serta dari pihak puskesmas.
2. Kelemahan
Kelemahan dalam pelaksanaan adalah
kurangnya minat masyarakat mengikuti kegiatan, kurangnya fasilitas pelengkap.
3. Kesempatan
Adanya program pemerintah di bidang
kesehatan dalam mengatasi masalah kesehatan di dukuh Bawangan RW 08 desa
Bumijawa kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal, seperi peningkatan kesehatan
balita, berupa kegiata posyandu, keaktifa kader dalam penyuluhan kesehatan.
4. Ancaman
Ancaman dalam melaksanakan kegiatan
tersebut yaitu ancaman dari luar seperi cuaca yang sangat panas, serta adanya
beberapa masyarakat yang masih malas dalam melaksanakan kegiatan, baik kegiatan
penyuluhan maupun kerja bakti.
D. Evaluasi
Evaluasi dilakukan melalui penilaian
terhadap program yang dilakukan dan di bandingkan dengan tujuan yang telah di
tetapkan, dan tujuan tersebut di jadiakan dasar memodifikasi rencana yang telah dilakukan oleh
masyarakat. Tindakan yang telah dilakukan oleh mayarakat dan di fasilitasi oleh
mahasiswa selama 45 hari pada umumnya berjalan dengan baik.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pelayanan Kesehatan Utama (PKU) merupakan pelayanan
kesehatan berguna untuk memelihara kesehatan pada semua tingkat perkembangan
menentukan nasib sendiri (self
derermination). Kegiatan ini dilakukan dengan partisipasi masyarakat
sepenuhnya dan melibatkan kerja sama lintas sektoral dan instansi-instansi yang
berwenang dalam mencapai derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat yang
optimal.
Sebagai bentuk nyata pelaksanaan
kesehatan utama tersebut, mahasiswa prodi profesi ners ilmu keperawatan sekolah
tinggi ilmu kesehatan bhakti mandala husada slawi telah melaksanaan praktek
komunitas dan keluarga selam kurang lebih lima minggu di Dukuh Bawangan RW. 08
Desa Bumijawa Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal. Kegiatan praktek ini
dilakukan dengan partisipasi masyarakat sepenuhnya dengan strategi biaya yang
terjangkau masyarakat dan mahasiswa. Keterlibatan masyarakat ini di lakukan
dengan alasan bahwa peran serta masyarakat merupakan modal dasar yang melandasi
pembangunan kesehatan di wilayah tersebut.
Keterlibatan dan peran serta masyarakat dilakukan dengan
membina kerjasama dengan masyarakat setempat melalui pendataan dan kegiatan
–kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan yang ada di Dukuh
Bawangan RW. 08 Desa Bumijawa Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal. Berdasarka
hasil pengkajian dan analisa data,didapat beberapa masalah kesehatan yang
kelompok temukan antaranya terkait dengan masalah penyakit gatal-gatal,
hipertensi, reumatik, ISPA.
Perencanaan disusun bersama-sama dengan masyarakat yang
hadir pada saat dilakukan kegiatan MMD II, setelah perencanaan dilaksanakan
kegiatan penyuluhan sebagai aplikasi dari perencanaan yang sedang disusun
bersama warga. Adapun penyuluhan yang dilaksanakan adalah PHBS, penyakit
menular dan keturunan. Pada setiap topik yang dilakukan penyuluhan, disertakan
pula pembagian leaflet kepada semua yang hadir pada saat dilaksanakan
penyuluhan kesehatan guna lebih mengoptimalkan pencapaian tujuan.
Tujuan akhir dari pelaksaan praktek keperawatan komunitas
ini adalah memandirikan masyarakat dalam melaksanakan perilaku hidup sehat,
sehingga tercapai deraja kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi
kehidupan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh masyarakat di Dukuh
Bawangan RW. 08 Desa Bumijawa Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.
B. Saran
Untuk lebih memaksimalkan hasil yang akan diperoleh mahasiswa
pada saat melakukan praktek keperawatn komunitas, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan :
1. Perlu usaha untuk melibatkan
masyarakat secara penuh dengan kemampuaan yang dimiliki, khususnya dengan aspek
ekonomi dan sumber daya manusia yang baik sehingga kegiatan terlaksana dengan
baik.
2. Perlu adanya pemantauan dan tindak
lanjut terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh kader kesehatan,
petugas puskesmas dan instansi kesehatan.
3. Kerjasama yang adekuat antara
akademi keperawatan royhan dengan pihak instansi kelurahan dan pihak puskesmas
serta warga RT/RW yang dijadikan lahan praktek oleh mahasiswa, sehingga
Pembinaan dapat dilakukan secara berkesinambungan
DAFTAR PUSTAKA
Bondan (2007). Model Kemitraan Keperawatan Komunitas Dalam
Pengembangan Kesehatan Masyarakat. (Diakses pada tanggal 17 November 2015
melalui bondankomunitas.blogspot.com)
E. Ervin (2002). Advanced Community Helth Nursing Practice:Population-Focused Care. New Jersey: Pearson Education Inc.
Ferri
Efendi, Makhfudli 2009. Keperawatan
Kesehatan Komunitas (Teori dan Praktek Dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika.
Helvie. Carl. O (1997). Advanced
Practiced Nursing In The Community. London: Sage Publications
Mubarak.
Lancaster (2004). Communiry
And Public Health Nursing. Missouri : West Line Industrial Drive
Riyadi.
Nasrul Effendi (1998). Perawatan
Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.
Palestin.
Palestin.
Nursalam,
2001. Proses & Dokumentasi
Keperawatan Konsep Edisi 1. Jakarta : Salemba Medika.
Sugeng (2007). Keperawatan
Kesehatan Masyarakat. (Diakses pada tanggal 17 November 2015 melalui
geocities.com)
Wahit Ikbal. Chayatin Nurul. Santoso Bambang Adi (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas buku 2 Konsep dan
Aplikasi. Jakarta : Salemba Medik.
Wahit Iqbal (2005), Pengantar Keperawatan Komunitas 1,
Jakarta : Sagung Seto
Mubarak.
Mubarak.
Wahit Iqbal (2006). Ilmu
Keperawatan Komunitas 2. Jakarta : Sagung Seto
Mubarak.
Mubarak.
Yuddi (2007). Indonesia
Sehat 2010. (Diakses pada tanggal 17 November 2015 melalui
id.wordpress.com)
LAMPIRAN
Lampiran
1 : Alur Kegiatan Praktik Keperawatan Komunitas
EmoticonEmoticon